RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah meminta wartawan atau pers untuk menyukseskan penyelenggaraan P20 (Parliament Twenty).
P20 merupakan forum parlemen negara-negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar tanggal 5-7 Oktober 2022 mendatang.
"P20 akan mendatangkan parlemen-parlemen dari penjuru dunia, maka dengan sendirinya harus sukses. Peran media di sini sangat penting untuk mengangkat harkat dan martabat DPR RI dengan menginformasikan berita-berita yang positif," ujar Dimyati dalam Forum Diskusi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI dengan wartawan yang tergabung Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022) petang.
Harapan yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafizh Tohir. Dia meminta KWP membantu DPR RI menyiarkan kabar-kabar baik tentang Indonesia di mata dunia.
"P20 ini momen kita menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan negara kecil. Indonesia bukan negara ecek-ecek. Indonesia itu memiliki kekuatan parlemen yang luar biasa," ujar Hafisz Tohir.
Dalam diskusi yang bertemakan Peran Pers dalam Menyukseskan P20 'Stronger Parliament for Sustainable Recovery' ini, Hafisz Tohir mengungkapkan, DPR RI merupakan parlemen nomor tiga terbesar di dunia.
"Saya kira (P20) saatnya kita tunjukkan kepada dunia bahwa parlemen kita berdaya dan bisa membuat even yang besar seperti ini," tuturnya.
Rusia dan Ukraina
Hafizs Tohir mengatakan, P20 akan dihadri pimpinan parlemen dari 36 negara, termasuk Rusia dan Ukraina. Ke-36 negara tersebut sebagai negara yang dianggap memiliki peran strategis ekonomi dan politik di tingkat global.
Namun sidang P20 tidak secara khusus bahas perang Rusia Vs Ukraina, karena fokus bahasannya adalah soal ekonomi hijau, ketahanan energi dan pangan.
Politisi PAN itu berharap parlemen AS datang untuk membicarakan ekonomi, energi, pangan, dan P20 ini juga terkait G20 sebagai pengendali perekonomian terbesar dunia.
“Semua negara harus patuhi Paris Agreement yang sediakan dana 100 miliar dollar AS untuk ekonomi hijau yang tidak boleh merusak lingkungan,” jelas Hafizs.
Kepala Biro BKSAP DPR RI Endah Tjahjani Dwirini R menjelaskan bahwa sudah 36 parlemen dunia memastikan untuk hadir pada pertemuan P20.
"Memang negara yang tergabung dalam G20 hanya 20 negara, tetapi kita juga mengundang negara lainnya, seperti Rusia, Ukraina, termasuk negara tetangga," jelas Endah.
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI Indra Pahlevi menjelaskan untuk mendukung pergelaran P20, Setjen DPR telah membangun taman energi di kompleks parlemen.
Panel surya terpasang di taman energi yang merupakan salah satu implementasi dari zero emission yang sudah digalakkan oleh pemerintah dan juga tentu DPR mempeloporinya," jelasnya.
Dijelaskan, pembangunan taman energi berlandaskan pada konsep green building dan ini menjadi bukti langkah nyata DPR untuk berkomitmen menggunakan energi terbarukan.
"Dengan hadirnya taman ini menjadi selaras dengan salah satu isu prioritas yang menjadi pembahasan P20 nanti yaitu pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau," kata Indra. (*)